Smartfren

Selamat Datang di dunia smartfren, era baru dan terdepan dalam penyediaan layanan telekomunikasi di Indonesia

Aplikasi GPS Android

Sistem navigasi sangat membantu Anda, manfaatkan kecanggihan teknologi masa kini

Akses LCD Dengan Mikrokontroler

LCD karakter sangat berguna sebagai penampil (display). Kita dapat menampilkan apapun sesuai yang kita inginkan. Dengan memanfaatkan mikrokontroler AVR, kita dapat mengakses LCD.

Film Indonesia

Film Indonesia telah kembali menampilkan film yang berkualitas. Era film bertema setan/hantu telah usai. Saksikan di bioskop-bioskop di kota Anda.

Sekedar berbagai pengalaman saya mengenai Mini SD Memory. Waktu itu beli Mini SD ga kebaca di card reader.

Wednesday, April 27, 2011

Memanfaatkan ADC Pada Mikrokontroler #2

ADC (analog to digital converter) sangat membantu kita untuk mengakuisisi data analog menjadi data digital. Sebagai contoh disini, kita bisa memanfaatkan ADC dari mikrokontroler keluarga AVR yang antara lain ATMega8535, ATMega32, ATMega128, dll. 

Untuk menuliskan dan mendownload program ke dalam mikrokontroler kali ini kita menggunakan program codevision. Bisa memanfaatkan wizard agar lebih memudahkan dalam melakukan pengaturan ADC. Antara lain, resolusi 8bit/10bit, tegangan referensi AREF/AVCC, ADC noise canceler, ADC Clock.


Pada mikrokontroler ATMega 8535, pin ADC terdapat pada PORTA0-PORTA7 dengan resolusi 8/10 bit. Berikut contoh rangkaian minimum mikrokontroler ATMega 8535.



 Berikut contoh program ADC, source code

Semoga membantu..

Tuesday, April 26, 2011

Memanfaatkan ADC Pada Mikrokontroler #1

ADC
ADC (analog to digital converter) adalah suatu piranti yang digunakan untuk mengubah isyarat analog menjadi isyarat digital. Disini akan dibahas ADC yang terdapat pada mikrokontroler (keluarga AVR). Adapun fitur dari ADC pada ATMega8535 adalah sebagai berikut :
1. Resolusi 10 bit
2. Waktu konversi 65-260 uS
3. 0-VCC range input ADC
4. Memiliki 8 channel input
5. Tiga mode pemilihan tegangan referensi



Mode Operasi
1. Mode konversi tunggal (single conversion)
Dalam mode ini, konversi dilakukan dalam sekali pembacaan sampel tegangan input. Konversi dimulai ketika bit ADSC di-set dan bit ini tetap di-set sampai satu kali konversi selesai, setelah itubit ini otomatis di clear CPU.
2. Mode konversi kontinu (free running)
Dalam mode ini, konversi dilakukan secara terus menerus (ADC membaca sampel tegangan input lalu dikonversi dan hasilnya ditampung di register ADCH dan ADCL secara terus menerus)

Register pengendali ADC
a. ADC multiplexer selection register (ADMUX)

Bit 7:6 - REFS1:0 (reference selection bits)
kedua bit ini digunakan untuk memilih tegangan referensi ADC yang akan digunakan.

Bit 5 - ADLAR (ADC Left Adjust Result)
Bit ini digunakan untuk memilih mode data keluaran ADC. Bit ini berakibat pada format data hasil konversi dalam register ADCH:ADCL

Bit 3:0 - MUX3:0 (Analog Channel Selection Bits)
Bit ini digunakan untuk memilih saluran input ADC.
b. ADC Control and Status Register A (ADCSRA)
Bit 7 - ADEN : ADC Enable
Bit ini digunakan untuk mengaktifkan ADC, bernilai awal 0, jika bernilai 1 maka ADC aktif.

Bit 6 - ADSC : ADC Start Conversion
Set bit ini untuk memulai konversi sinyal masukan. Ketika konversi telah selesai, maka otomatis bit ini di clear.

Bit 5 - ADATE : ADC Auto Trigger Enable
Bit ini digunakan untuk mengatur sumber pemicu terjadinya konversi ADC. Jika bit ini di set maka akan mengaktifkan auto triggering register SFIOR dan menggunakan mode free running.

Bit 4 - ADIF : ADC Interupt Flag
Bit ini di set ketika konversi ADC telah selesai dan data register telah ter-update. Bit ini otomatis di clear ketika eksekusi interupsi ADC conversion complete.

Bit 3 - ADIE : ADC Interupt Enable
Bit ini digunakan untuk mengaktifkan interupsi ADC conversion complete. Bernilai awal 0. Jika di set dan konversi ADC telah selesai, maka sebuah interupsi akan dieksekusi sesuai dengan jenis interupsi yang ditulis di program.

Bit 2 - ADPS2:0 : ADC Prescaler Select Bit
Digunakan untuk menentukan faktor pembagi frekuensi clock CPU yang akan digunakan.


c. ADC Data Register (ADCH:ADCL)
ADCH dan ADCL (masing-masing 8 bit register) merupakan bit penampung hasil konversi ADC. Format data hasil konversi berdasarkan setting di ADLAR. Untuk membaca data di register ADCH:ADCL bisa digunakan perintah lsl, lsr, rol, dan ror.

d. Spesial Function IO Register (SFIOR)
Register SFIOR merupakan register 8 bit pengatur sumber pemicu konversi ADC. Untuk operasiADC, bit ACME, PUD, PSR2, dan PSR10 tidak dipakai.

Bit ADTS2:0 mengatur pemicu eksternal operasi ADC. Hanya berfungsi jika bit ADATE pada ADCSRA bernilai 1. Bernilai awal 000 sehingga ADC bekerja pada mode free running dan tidak ada interupsi yang dihasilkan.



Untuk mempelajari tentang program mikrokontroler, lanjut ke artikel Memanfaatkan ADC Pada Mikrokontroler #2

Tuesday, April 12, 2011

Akses MMC dengan Mikrokontroler #2

Pada artikel "Akses MMC dengan Mikrokontroler #2" telah membahas tentang dasar MMC dan rangkaian yang digunakan untuk mengakses MMC menggunakan mikrokontroler. Kali ini kita akan membahas mengenai program dari mikrokontroler untuk mengakses MMC, menggunakan Codevision 2.05.

Mengapa menggunakan Codevision 2.05 ??
Bagaimana kalau belum punya Codevision 2.05?? Silahkan donwload disini, crack  

Codevision 2.05 telah mendukung library untuk MMC, sehingga akan lebih mudah kita untuk mengakses MMC. Pada dasarnya Codevision 2.04 telah memiliki library ini, hanya saja pada saat artikel ini dibuat versi terbaru dari codevision versi 2.05. 

Berikut pengaturan yang dilakukan pada Codevision untuk menggunakan library MMC.


Untuk PORTD.5 dan PORTD.6 disambungkan ke ground saja, karena pada pin MMC tidak terdapat pin /CD dan WP.

Secara garis besar saya akan mencoba menjelaskan bagaimana program ini bisa mengakses MMC, membuat file, dan mengisi file.
1. Memberi nama file
Memberi nama file tidak boleh lebih dari 8 huruf, pada contoh program yang disertakan, menggunakan nama "suhu.txt". Nama file ini hanya dihitung 4 huruf saja.

2. Membuat file
Urutan dalam membuat file adalah sebagai berikut :
  • reset nama file
  • beri nama file
  • create file
  • jangan lupa close file (kalo fungsi close file tidak di panggil maka proses membuat file baru tidak akan berhasil.

3. Mengisi file
Urutan dalam mengisi file dalah sebagai berikut :
  • reset nama file
  • tunjuk nama file
  • baca ukuran file
  • buka file kemudian pilih mode tulis
  • tunjuk alamat file yang akan ditulis
  • tulis file dari buffer yang telah disiapkan
  • jangan lupa close file (kalo fungsi close file tidak di panggil mas proses membuat file baru tidak akan berhasil.
Berikut contoh program untuk membuat file dan mengisi di MMC, source code

Akses MMC dengan Mikrokontroler #1

MMC (Multi Media Card) merupakan alat untuk menyimpan data digital. Memory card biasanya mempunyai kapasitas ukuran berdasarkan bit digital, yaitu 16 MB, 32 MB, dan seterusnya. Bisa menggunakan memory card tipe apapun, yang penting harus menambahkan dengan adapter dengan kurang lebih seperti di bawah ini.

Konfigurasi Pin MMC
Pin 1 = CS = chip select
Pin 2 = DI = data input
Pin 3 = Vss =ground
Pin 4 = Vcc ,tegangan 3,3Volt.
Pin 5 = SCLK = serial clock
Pin 6 = Vss2 = ground
Pin 7 = DO = data out
Pin 8 = DAT1
Pin 9 = DAT2

Untuk bisa mengakses MMC menggunakan mikrokontroler, 
  1. Memiliki RAM 2KB atau lebih, bisa menggunakan ATMega32. 
  2. Menggunakan program Codevision versi 2.04 ke atas, karena adanya library MMC.
Berikut rangkaian modul MMC, bekerja pada tegangan 3.3 volt. download

Artikel selanjutnya mengenai program untuk mengakses MMC menggunakan mikrokontroler, #2

Semoga membantu..

Sunday, April 10, 2011

Akses Seven Segment dengan Mikrokontroler

Seven segment adalah salah satu komponen elektronika yang merupakan gabungan dari 7 buah led yang dikombinasikan sedemikian rupa.


Menggunakan metode scanning display, sehingga seolah-olah menyala bersamaan. Padahal sebenarnya diaktifkan secara satu per satu dengan waktu tunda yang sangat cepat.



Gambar 1. Konfigurasi 7-Segmen Common Cathode


Pin 3 dan 8 = untuk mengaktifkan 7-segmen diberikan logika high (common anode) dan logika low (common cathode).


Jika menggunakan 7-segmen lebih dari satu, maka digunakan IC Decoder 7447 (common anode) dan IC Decoder 7448 (common cathode) untuk menghemat penggunaan port pada mikrokontroler. Berikut rangkaian yang digunakan :


Gambar 2. Konfigurasi scanning display


Gambar 3. Tabel Kebenaran IC Decoder 7447


Gambar 4. IC Decoder 7447 (Common Anode)




Gambar 5. Tabel Kebenaran IC Decoder 7448




Gambar 6. IC Decoder 7448 (Common Cathode)



Berikut disertakan contoh program yang bisa kalian download, source code





Saturday, April 09, 2011

Akses LCD 16x2 dengan Mikrokontroler

LCD karakter sangat berguna sebagai penampil (display). Kita dapat menampilkan apapun sesuai yang kita inginkan. Dengan memanfaatkan mikrokontroler AVR, kita dapat mengakses LCD.

Codevision menyediakan pustaka (library) untuk mengakses antarmuka LCD. Jadi kita harus menyesuaikan rangkaian dengan ketentuan dari Codevision. Misal akan digunakan port A, maka konfigurasi sebagai berikut :


PortA.0 - pin RS (pin 4)
PortA.1 - pin R/W (pin 5)
PortA.2 - pin EN (pin 6)
PortA.3 - tidak dipakai
PortA.4 - pin D4 (pin 11)
PortA.5 - pin D5 (pin 12)
PortA.6 - pin D6 (pin 13)
PortA.7 - pin D7 (pin 14)

Beberapa fungsi yang disediakan codevision dalam "#include lcd.h", antara lain :
void lcd_putsf(char flash *str);
void lcd_puts(char *str);
void lcd_clear(void);
void lcd_putchar(void);
void lcd_gotoxy(unsigned char x, unsigned char y);

Berikut adalah contoh program untuk menampilkan tulisam "hello world" pada LCD :



#include <lcd.h>
#include <atmega32.h>

void main(void)
{
lcd_init(16);
lcd_clear();
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("Hello World!");

while(1);
}



Iklan Sahabat

Photobucket